Loading...

Inilah Cara Menanam Budidaya Tomat

Budidaya Tomat - Dari Persemaian Sampai Panen.

Persyaratan Tumbuh Tomat :
Tipe Tanah : struktur gembur, lapisan olah tebal, subur, dan mengandung materi organik.

pH tanah optimum : 5,8 - 6,5.

Ketinggian tempat : 700 - 1.500 m dpl.

Syarat Lain : Mendapat sinar matahari langsung, drainase baik, serta bukan tumbuhan bekas tomat dan sefamilinya, ibarat cabai, terung, dan tembakau.





Contoh Varietas Tomat :

MARTA F-1
Bentuk buah lingkaran telur dan memanjang. Kondisi buah keras sehingga cocok untuk transportasi jarak jauh. Buah yang sudah matang berwarna merah renta dengan bobot 110 - 130 gram per buah. Varietas ini toleran terhadap layu bakteri, virus, layu fusarium, dan nematoda. Buah dari varietas ini sudah sanggup di panen ketika tumbuhan sudah berumur 80 HST. Cocok di tanam di dataran tinggi dengan ketinggian tempat lebih dari 800 m dpl. Potensi produksi sekitar 60 - 80 ton/ha.

DORETA F-1
Tanaman kompak dan berdaun lebat. Sangat cocok di tanam pada ekspresi dominan kemarau.Buahnya berbentuk lingkaran telur dan berwarna merah renta untuk buah yang sudah matang. Bobotnya sekitar 90 - 100 gram per buah. Varietas ini toleran terhadap layu bakteri, virus, dan layu fusarium. Varietas ini juga tahan terhadap pecah. Buah sudah sanggup di panen ketika tumbuhan berumur 75 HST. Varietas ini cocok di tanam di kawasan dataran tinggi dengan ketinggian tempat 500 m dpl ke atas. Potensi produksi 60 - 80 ton/ha.

ARTHALOKA F-1
Bentuk buah oval atau lonjong dengan daging buah yang keras. Warna bahu buah lebih hijau, sedangkan buahnya berwarna merah tua. Bobot per buah sekitar 90 - 100 gram. Varietas ini toleran terhadap layu bakteri, virus, dan layu fusarium. Arthaloka F-1 cocok di tanam di kawasan dataran tinggi ( di atas 700 m dpl ). Buahnya sudah sanggup di panen ketika tumbuhan berumur 105 HST. Potensi produksi sekitar 60 - 80 ton/ha.



Persemaian Tomat :

Kebutuhan benih per hektare sekitar 100 120 gram. Media semai yang di gunakan berupa tanah steril dua potongan dan pupuk sangkar satu bagian. Penyemaian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

Campur tanah dan pupuk kandang, kemudian aduk rata ayak memakai ayakan pasir.
Sediakan plastik polibag berukuran 6 X 10 cm yang sudah di lubangi di kedua pojok dasarnya.
Siapkan tempat persemaian. Pilih lokasi yang terbuka dan jauh dari gangguan binatang.
Masukkan media semai ke dalam polibag dengan agak memadatkan setengah potongan bawahnya. Susun dengan rapi dan rapat di tempat persemaian.
sehari sebelum tanam siram media semai dengan How Harvet 1 ml/l air hingga seluruh potongan media basah.
rendam benih selama enam jam. sehabis itu tiriskan dan bungkus memakai kain katun yang lembab.
peram bungkusan benih tersebut di tempat yang hangat selama 18 jam. Paling ideal jikalau benih di peram di dalam kotak yang di beri lampu pijar berdaya 15 - 25 watt biar temperatur di dalamnya terkondisikan pada 30 - 32o C.
Tancapkan benih tomat satu per satu di permukaan media semai dengan kemiringan 45o . Ujung benih yang lancip atau bakal kutikula keluar harus mengarah ke bawah. Setelah itu, timbun dengan sisa media semai setebal 1 cm.
Siram persemaian dengan hati-hati. Setelah itu, tutup permukaannya dengan karung, daun pisang, atau plastik selama 3 - 4 hari atau hingga benih mulai berkecambah.
Merawat persemaian di lakukan dengan cara sebagai berikut.

Setelah benih berkecambah dan epilog sudah di buka, lakukan penyiraman secara rutin.
Jika di temukan penyakit rebah bibit ( dumping off ) yang di tandai dengan munculnya anyir berair di pangkal batang yang menjadikan bibit rebah, semprotkan benlate 1 g/l air atau Topsindo 2 g/l air.
Setelah berumur 12 - 14 HST atau sudah mempunyai daun sejati sebanyak dua helai, bibit tomat siap di tanam di lahan.
Penanaman Tomat :

Persiapan Lahan

Lakukan land clearing dengan membersihkan semak dan sisa-sisa tanaman.
Lakukan pengapuran jikalau pH tanah kurang dari 5,0. Sebagai patokan untuk menaikkan satu point pH tanah di butuhkan kapur pertanian sebanyak 2 ton/ha. Tebarkan kapur pertanian secara merata ke seluruh arel penanaman.
lakukan pembajakan atau pencangkulan lahan.
Buat bedengan garang dahulu dengan ukuran lebar bedengan 110 cm, lebar selokan 50 - 60 cm, dan tinggi bedengan 15 - 20 cm.
Tentukan takaran pupuk standar per hektare pupuk sangkar = 5 ton, Urea = 300 kg, ZA = 200 kg, SP-36 = 300 kg, KCL = 250 kg.
Tebarkan pupuk sangkar di alur kiri dan kanan bedengan secara merata kemudian aduk kedalam tanah.
Campurkan semua pupuk kimia. Segera tebarkan di alur kiri dan kanan bedengan secara merata kemudian aduk ke dalam tanah.
Sempurnakan bedengan dengan cara mencangkul ke dalam selokan dan menimbunkannya di atas bedengan, hingga ukuran lebar bedengan 110 cm, lebar selokan 50 - 60 cm, dan tinggi bedengan 30 - 40 cm.
Ratakan permukaan bedengan memakai cangkul atau bilah bambu.
Pasangkan mulsa plastik hitam perak. Buat lubang tanam dengan jarak 50 - 60 cm dalam barisan dan 60 - 70 cm antar barisan.
Jumlah populasi tumbuhan per hektare sekitar 16.000 - 17.000 tanaman.
lakukan penyiraman untuk melarutkan pupuk kimia dalam tanah.
Penanam Bibit

Sebelum di tanam, siram bibit hingga medianya lembap.
Congkel tanah di setiap media lubang tanam seddalam 8 - 10 cm.
Lepaskan bibit satu persatu beserta media perakarannya dari polibag dengan hati - hati. Usahakan media tidak pecah dan perakarannya tidak putus. Caranya dengan meremas polibag dengan tekanan ringan biar media sedikit memadat kemudian lepaskan bibit dengan hati-hati dari polibag.
Tanam bibit di lubang tanam, kemudian timbun tanah hingga batas 2 - 3 cm di bawah daun lembaga.
Lakukan penyiraman biar bibit cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.


Pemupukan Susulan :

Ketika tumbuhan berumur 3 - 4 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Plus dengan takaran 1 ml/l air. Semprotkan pada pagi atau sore hari secara merata setiap 3 hari sekali.
pada umur 10 - 15 HST, siramkan larutan NPK dengan takaran 5 g/l air. Siramkan sekitar 200 ml di sekitar pangkal tumbuhan dengan memakai potongan botol plastik.
Pada umur 35 - 40 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Silver dengan takaran 2 ml/l air. Bisa di siramkan juga di lubang di antara tumbuhan yang berjarak 25 cm dari pangkal batang.
Pada umur 65 - 70 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Gold dengan takaran 3 ml/l air. Semprotkan secara merata, untuk mencapai hasil yang lebih maksimal sanggup di tambahkan perata, penembus dan perekat.
Apabila kondisi pertumbuhan tumbuhan kurang maksimal, Lakukan pemupukan susulan memakai NPK dengan takaran 50 - 150 kg/ha yang di lakukan dua kali. Pada umur 45 HST, tebarkan NPK di lubang pupuk yang berjarak 15 - 20 cm dari pankal tanaman, kemudian timbun dengan tanah. Pada Umur 75 HST, tebarkan NPK di lubang pupuk yang berjarak 20 - 25 cm dari pangkal tanaman, kemudian timbun dengan tanah. Setelah di pupuk siram lahan biar pupuk cepat larut.


Pemeliharaan Tanaman Tomat :

Pemangkasan ( prunning ) Tunas Air

Pada masa pertumbuhan vegetatif, yaitu 0 - 35 HST, akan tumbuh tunas-tunas air di setiap ketiak daun.
Lakukan pemangkasna terhadap tunas air tersebut .Tujuannya, biar batang tumbuhan mempunyai kesempatan untuk berkembang lebih besar dan kokoh, serta perakaran berkembang lebih luas sebelum memasuki masa generatif awal. Masa feneratif di tandai dengan munculnya bunga di percabangan generatif pertama, biasanya di mulai pada daun ke-10 hingga ke-12).
Pemeberian Ajir Penopang

tomat Hibrida akan tumbuh memanjang hingga mencapai 3 meter dengan tanda-tanda buah sepanjang batang produktifnya. Karena itu, diharapkan ajir penopang sebagai tempat merambat tumbuhan , sekaligus p[enahan beban buah.
Ajir penopang sanggup di buat ari bilah bambu sepanjang 225 - 250 cm dengan ketebalan 3 - 4 cm.
Pasang ajir penopang ketika tumbuhan masih kecil atau berumur 5 - 10 HST.
Tancapkan ajir di samping tumbuhan yang berjarak 7 - 10 cm dari pangkal. Pasang dengan posisi miring ke dalam bedengan hingga potongan ujungnya bersilangan dengan ajir tumbuhan di depannya. Di titik persilangan ini di pasang galar bilah bambu yang menghubungkan persilangan satu dengan yang lainnya sepanjnag bedengan. Agar ajir penopang lebih kokoh, ikat titik memakai tali ravia.
Pengikatan Tanaman

Tanaman tomat tidak mempunyai sulur sebagai sarana merambat ke ajir penopang.
Agar tumbuh ke atas mengikuti ajir, maka perlu dilakukan pengikatan tumbuhan pada ajir setiap 25 - 30 cm panjang batang sepanjang ajir penopang.
Seleksi Buah

Potensi jumlah buah setiap tandan sekitar 10 - 12 buah.
Agar di peroleh kualitas ukuran buah yang baik, maka perlu di lakukan pemangkasan terhadap bakal buah yang bentuknya absurd dan tidak sehat di ujung tandan. Sisakan 6 - 8 buah saja per tandan yang bentuknya sempurna.
Topping Pucuk Cabang Produktif

Di samping seleksi buah, topping pucuk cabang produktif akan meningkatkan kualitas buah yang di hasilkan. Topping yaitu pemangkasan pucuk untuk menghentkan pertumbuhan vegetatif.
Pelihara dua hingga empat batang produktif saja. Berarti, cabang-cabang produktif lainnya di pangkas.
Ketika tumbuhan sudah mencapai ketinggian 220 - 230 cm, pangkas pucuknya untuk menghentikan pertumbuhan vegetatif ke atas. Tujuannya biar hasil metabolisme sanggup maksimal untuk perkembangan buah.
Sanitasi Lahan

Lakukan penyiangan rumput dan gulma pengganggu di sekitartanaman ( di sisi bedengan dan selokan ) untuk menekan serangan hama dan penyakit tanaman.
Pengairan 

Tanaman tomat sangat sensitif terhadap kelembapan yang terlalau tinggi. Namun jikalau kekeringan produksinya akan turun drastis.
Pada penanaman ekspresi dominan hujan, janagn biarkan air tergenang. Buat akses drainase, sehingga limpahan air hujan sanggup lancar mengalir.
Pada ekspresi dominan kemarau di anjurkan untuk menyiram tumbuhan tomat secara rutin biar kelembapan tanah tetap terjaga.


Hama dan Penyakit Dominan pada Tanaman Tomat :

JENIS-JENIS ULAT

Ulat Tanah ( Agrotis episilon )
dinamakan ulat tanah lantaran pada siang hari ketika ada sinar matahari, ulat ini bersembunyi di bongkahan tanah atau di permukaan tanah yang rimbun tertutup rumput dan semak pengganggu. Ulat yang berwarna cokelat kehitaman ini menyerang batang tumbuhan muda yang belum berkayu dengan cara menggereknya hingga putus. Aktifitasnya biasa di lakukan pada malam hari. Karena itu di sebut juga ulat malam.

Ulat Perusak Daun ( Spodoptera litura, Spodoptera exigua )
Spodoptera litura berwarna hijau kebiruan, sedangkan Spodoptera exigualebih berwarna cerah, hijau hingga hijau muda. Jika menyerang, kedua jenis ulat ini dengan kecepatan tinggi akan memakan habis daging daun dan hanya menyisakan tulang daunnya.

Ulat Penggerek Buah
Warna ulat hijau kekuningan , lebih suka menyerang buah yang menjelang masak hingga yang sudah masak denagn cara memakan kulit hingga daging buahnya.

Pencegahan :

Lakukan sanitasi lingkungan secara teratur, terutama untuk ulat buah.
Hindari menanam berdekatan dengan tumbuhan lain yang lebih renta ( baik tomat maupun sayuran lainnya) yang sedang terjangkit ulat di ambang batas yang tinggi.
Pasang perangkap kupu-kupu di beberapa tempat untuk menekan populasi. Gunakan produk yang berbentuk lem tersebut di permukaan botol bekas air mineral atau potongan pipa PVC.
Pemberantasan :

Punguti telur-telurnya yang biasa berada di balik helai daun,lalu gerus dan timbun.
Semprot dengan insektisida. Khusus untuk ulat tanah, penyemprotan lebih efektif di lakukan pada malam hari. Sebaliknya untuk ulat yang lain, penyemprotan sanggup di lakukan pada pagi atau sore hari.
Beberapa insektisida yang sanggup di gunakan di antaranya Buldok 25 EC, Decis 25 EC, Prevaton 250 SC, Ampligo 150 ZC.
TRHIPS DAN APHIDS

Kedua jenis hama ini termasuk hama penghisap cairan tanaman, terutama potongan pucuk daun muda dan bunga. Kedua jenis kutu ini takut terhadap sinar matahari. Pada siang hari, Thrips lebih suka bersembunyi di balik kelopak bunga, lipatan pucuk daun, dan tajuk pohon rimbun.

Sementara itu, Aphids lebih suka bergerombol di balik helai daun. kedua jenis hama ini merupakaninang pembawa penyakit virus. Karena itu, petani harap berhati-hati terhadap keberadaan hama ini diareal penanaman. Serangan hama ini menjadikan daun mengeriting dan timbul bercak-bercak cokelat di potongan buah, sehingga bentuk buah tidak sempurna.

Pencegahan :

hindari menanam berdekatan dengan tumbuhan tomat dan sefamilinya, ibarat cabe dan terung yang sudah renta dan menampakkan terserng hama ini.
Pasang perangkap Thrips di beberapa tempat, yaitu berupa kertas kuning yang di lapisi lem yang mengandung hormon seks pemanggil thrips ini bertujuan untuk menekan populasinya.
Pemberantasan :

Perilaku Thrips lebih gesit dan serangn tertinggi terjadi pada malam hari. Karena itu, jikalau hendak menyemprotkan insektisida sebaiknya di lakukan pada sore hingga malam hari.
Perilaku aphids lamban dan suka bergerombol. Karena itu, penyemprotan insektisida sanggup di lakukan pada pagi dan sore hari dengan target daun potongan bawah.
Beberapa insektisida yang sanggup di gunakan di antarannya Agrimec 18 EC, Demolish 18 EC, Pemekar Daun, Catez 18 EC, Detacron 500 EC.
LEAF MINER ATAU LALAT DAUN
Lalat yang sering menyerang daun di antaranya Agromyza sp. dan Liriomyza sp. Hama ini tergolong sebagai penggorok daun. Serangga cukup umur akan menusukkan telurnya ke dalam daun, kemudian larvanya yang berukura sangat kecil akan memakan daging daun dan menyisakan potongan kulit daun. Akibatnya, di permukaan daun akan tampak bercak putih kecoklatan melingkar-lingkar ke segala arah. Bercak ini bersama-sama merupakan jalur larva memakan daging daun. Pada serangan parah, daun akan mengering.

Pencegahan :

Lakukan sanitasi lingkungan secara teratur, terutama untuk ulat buah.
hindari menanam berdekatan dengan tumbuhan tomat dan sefamilinya, ibarat cabe dan terung yang sudah renta dan menampakkan terserng hama ini.
Pasang perangkap kupu-kupu di beberapa tempat untuk menekan populasi. Gunakan produk yang berbentuk lem tersebut di permukaan botol bekas air mineral atau potongan pipa PVC.
Pemberantasan :

Semprot dengan insektisida. Khusus untuk ulat tanah, penyemprotan lebih efektif di lakukan pada malam hari. Sebaliknya untuk ulat yang lain, penyemprotan sanggup di lakukan pada pagi atau sore hari.
Beberapa insektisida yang sanggup di gunakan di antaranya Buldok 25 EC, Decis 25 EC, Prevaton 250 SC, Ampligo 150 ZC.
PENYAKIT BUSUK DAUN
Penyakit anyir daun di sebabkan Phytopthora infestans. Penyakit ini sering meyerang tumbuhan tomat, terutama pada ekspresi dominan hujan atau pada kondisi temperatur dan kelembapan udara tinggi. Gejala awal serangan penyakit ini sanggup dilihat dari keadaan daunnya. Daun ibarat tersiram air panas, kemudian warnanya menjadi cokelat dan membusuk. Serangan semakin melebar pada ketika tanamaan sudah berbuah, penyakit ini juga menyerang potongan buah dengan tanda-tanda ibarat tersiram air panas kemudian anyir basah. Perkembangan penyakit ini cepat sekali jikalau tidak segera diatasi.

Pencegahan :

Gunakan Calsium MULTI-CAL Untuk mempertahankan daya tahan tumbuhan dari serangan penyakit ini.
Hindari menanam berdekatan dengan tumbuhan tomat dan sefamilinya, ibarat cabe dan terung yang sudah renta dan menampakkan terserng hama ini.
Lakukan sanitasi lingkungan secara teratur.
Pada ekspresi dominan hujan perbaiki akses drainase dengan baik dan benar.
Pemberantasan :

Apabila sudah terjangkit dan temperatur udara tinggi, penyebaran penyakit ini akan sangat cepat. Karena itu, jikalau di temukan tanda-tanda awal, segera lakukan penyemprotan dengan fungisida yang tepat dan volume yang berlebih pada tumbuhan yang terserang.
Beberapa fungisida yang tepat di gunakan di antarannya Dupont Equation, Ridomil GOLD 4/64 WG, Bion M 1/64 WP, dan Chocrick 25 WP.Untuk meningkatkan sistem kekebalan menghambat pertumbuhan penyakit ini sanggup di tambahkan calsium MULTI-CAL.
PENYAKIT LAYU
Penyakit layu di sebabkan oleh Fusarium sp. Awalnya, penyakit ini hanya menjadikan beberapa tumbuhan layu di beberapa posisi. Selanjutnya, menyebar ke tumbuhan lain yang berdekatan dengan tumbuhan yang terserang. Penyebaran penyakit akan semakin bertambah dan cepat pada ketika hujan deras. Pada tanda-tanda awal, tumbuhan hanya layu pada siang hari, tetapi pada pagi hari segar kembali. Beberapa hari kemudian layu akan permanen.

Pencegahan :

Gunakan Calsium MULTI-CAL Cal Untuk mempertahankan daya tahan tumbuhan dari serangan penyakit ini.
Hindari menanam berdekatan dengan tumbuhan tomat dan sefamilinya, ibarat cabe dan terung yang sudah renta dan menampakkan terserng hama ini.
Lakukan sanitasi lingkungan secara teratur.
Pilih lokasi yang steril ( bukan bekas tumbuhan padi atau jagung ).
Pemberantasan :

Jika di temukan gejala, segera cabuttanaman tomat yang terjangkit kemudian bakar dan buang jauh dari lokasi. Secepat mungkin siram lubang bekas tanam, Tiga di samping kiri dan kanannya, serta lima tumbuhan di depannya dengan larutan fungisida yang tepat. Jika belum di pastikan berhenti, untuk sementara jangan melaksanakan pengairan, terutama pada blok yang terserang.
Gunakan fungisida yang tepat ibarat Benlate dengan takaran 0,5 g/l, Agrept 20 WP, atau Bactoxyn 150 SL. Untuk meningkatkan sistem kekebalan menghambat pertumbuhan penyakiy ini sanggup di tambahkan calsium MULTI-CAL.


Panen dan Pascapanen Tomat :

Tingkat kematangan buah yanag akan di panen tergantugn dari jangkauan pasar. Jika akan di bawa ke tempat yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 24 jam,

kematanagn buah yang akan di panen sebaiknya 50-60 %. Jika waktu tempuhnya kurang dari 24 jam, tingkat kematangan buah yang di panen bis hingga 70-80 %.

Kumpulkan hasil panen di tempat yang teduh atau gudang beratap dan berventilasi. Lakukan grading menurut mutu buah.

Pada umunya, untuk pasar domestik hanya ada dua grade sebagai berikut :

Grade A-B, bobot per buah sekitar 80 - 120 gram.
Grade C, bobot per buah sekitar 50 - 80 gram..
Grade A-B banyak di butuhkan leh pasar supermarket dan pasar tradisional. Sementara itu, Grade C hanya di jual oleh pasar tradisional. Karena itu, jikalau pemangkasan buah dan batang produktif sanggup di lakukan, akan menghasilkan mutu buah yang lebih baik. Tentunya, secara ekonomi lebih menguntungkan.
Kemas buah tomat yang termasuk Grade A-B ke dalam keranjang plastik kapasitas 20 kg atau 40 kg. Susun buah tomat dengan rapi biar tidak melukai buah. Sementara itu, buah yang termasuk Grade C sanggup eksklusif di kemas dalam peti kayu untuk di jual ke pasar Tradisional.
Budidaya 913830462212456191

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Arsip Blog

close
Banner iklan   disini