Loading...

Inilah Budidaya Tanaman Vanili (Vanilla Planifolia Andrews)



BAB 1
PENDAHULUAN
       A. Latar Belakang
Tanaman vanili merupakan tumbuhan tahunan yang tergolong dalam jenis tumbuhan anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang mempunyai banyak macam spesies (lebih dari 1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tumbuhan perkebunan yang bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil dibandingkan dengan tumbuhan perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai ekonomi cukup tinggi lantaran ekstrak buahnya yang dikenal sebagai sumber materi pengharum pada materi masakan dan minuman. Aroma yang khas dari hasil ekstrak buah vanili disebabkan oleh substansi vanilin (C8H8O3)(Brownell, 1992).
Tanaman vanili di Indonesia di Indonesia banyak digemari oleh banyak konsumen, baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini disebabkan lantaran kualitas vanili Indonesia yang lebih unggul dibandingkan vanili Mexico, Amerika Serikat, Madagaskar yang juga populer sebagai penghasil vanili yang cukup berkualitas. Atas dasar inilah perlu dikembangkan suatu metode budidaya tumbuhan vanili yang bisa menghasilkan bibit-bibit vanili dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat atau cepat yang berkualitas (Sa’id, 2001).
Sistem perakaran pada tumbuhan vanili tidak mempunyai sistem akar tunggang, lantaran vanili termasuk ke dalam tumbuhan monokotil. Pada tiap ruas batang vanili, tumbuh dua jenis akar, dimana yang satu berfungsi untuk menempel pada tumbuhan penegak yang disebut sulur dahan, sedangkan belahan akar yang lainnya merupakan akar yang menggantung di udara yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanah kalau akar tersebut telah menyentuh tanah. Batang tumbuhan vanili bisa tumbuh memanjang hingga mencapai 100 meter dan mempunyai ruas-ruas yang panjang rata-rata sekitar 15 cm. Tiap ruas akan menghasilkan cabang gres apabila dilakukan pemangkasan (Ruhnayat, 2003).

 ========================================================================

BAB II
PEMBAHASAN
      A. Sejarah dan Klafikasi tumbuhan vanili


Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews atau Vanilla fragrans) bukanlah tumbuhan orisinil Indonesia. Secara historis, tumbuhan tahunan ini gres masuk ke Indonesia pada tahun 1819. Namun demikian, tumbuhan vanili tumbuh lebih subur dan lebih produktif di Indonesia yang beriklim tropis, dibandingkan dengan negara asalnya (Mexico) dan negara produsen vanili aslinnya. Bahkan, berdasarkan Rosman (2005), kualitas vanili Indonesia yang dikenal dengan “Java Vanili” masih yang terbaik di Dunia. Hal ini didasarkan atas kadar vanilinya yang cukup tinggi, yakni sekitar 2,75 persen. Kadar tersebut lebih tinggi kalau dibandingkan dengan kadar vanili Madagaskar yang hanya 1,91-1,98 persen, Tahiti 1,55-2,02 persen, Mexico 1,89- 1,98 persen, dan Sri Lanka 1,48 persen. Jika ditinjau dari perspektif spasial dan bisnis, maka Indonesia unggul secara komparatif dibanding negara-negara produsen vanili lainnya di dunia. Secara umum, vanili bernilai hemat tinggi dan fluktuasi harganya relatif stabil kalau dibandingkan dengan tumbuhan perkebunan lainnya. Namun pada kenyataannya ironi, meskipun kualitas vanili Indonesia menduduki posisi paling tinggi di Dunia, tetapi secara kuantitas Indonesia gres bisa memasok sekitar 10 persen dari total kebutuhan pasar dunia (Tjahjadi, 1987). Tanaman vanili (Vanilla planifolia) mempunyai sistem penjabaran sebagai berikut:

Kingdom             : Plantae
Subkingdom        : Tracheobionta
Superdivisi          : Spermatophyta
Divisi                   : Magnoliophyta
Kelas                   : Liliopsida
Subkelas              : Liliidae
Ordo                    : Orchidales
Famili                  : Orchidaceae
Genus                  : Vanilla
Spesies                 : Vanilla planifolia Andrews

      B. Bagian – belahan Tanaman
1.      Akar
Akar tumbuhan vanili mempunyai keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan jenis tumbuhan lainnya. Tanaman ini mempunyai 2 macam akar yang akan keluar dari setiap ruas batang, pertama yang biasa disebut dengan akar gantung dan kedua yaitu akar yang tersusun didalam tanah.
Disebut akar gantung, lantaran jenis akar ini selalu menempel kuat pada daerah rambatannya dan bergantungan diudara. Akar ini selama tidak menyentuh sesuatu, akan tumbuh kesamping. Baru kalau menyentuh sesuatu akan membelitkan diri untuk berpegangan. Akar gantung ini sanggup berfungsi untuk menyerap zat – zat mineral yang menempel padanya dalam bentuk debu yang halus.
Akar jenis kedua , yaitu akar yang tersusun didalam tanah. Ciri – cirinya yaitu merupakan perakaran pendek dengan panjangnya kurang lebih 1 meter dan tebalnya kurang lebih 3 mm, berwarna keputih – putihan mempunyai bulu – bulu akar untuk menghisap zat – zat masakan dari dalam tanah, dan merupakan akar serabut yang menjadi salah satu ciri bahwa tumbuhan panili termasuk golongan tumbuhan monokotil atau berkeping satu. Akar – akar tersebut tumbuh menjalar dilapisan permukaan, jadi tidak menghujam kedalaman tanah, oleh lantaran itu disebut semi – terrestial.
2.      Batang
Tanaman panili mempunyai batang yang berbentuk silinder, beruas – ruas dan berbuku, dengan panjang ruas 5 hingga 15 cm dan berdiameter 1 hingga 2 cm, berbatabg gemuk, bersifat succulent atau berair, agak lunak dan berwarna hijau, serta tumbuh menempel pada pohon dengan kecenderungan selalu merambat tegak keatas atau sepanjang penunjangnya, kecuali bila ujungnya dipangkas akan membentuk cabang baru. Batang ini sanggup mencapai panjang hingga 100m, apabila pucuk batang pokok terputus, maka cabang gres belahan ruas atas sanggup berfungsi sebagai batang pokok.
3.      Daun
Tamaman pinili berdaun tunggal, pipih, berdaging, dan berbentuk oblong – elliptis hingga langset, dengan ujung lancip dan pangkalnya agak bundar. Daunnya berwarna hijau tua, besar, datar serta liat, dengan panjang 10 hingga 22,5 cm dan lebar 5 hingga 7 cm. Pada waktu daun masih muda, tulang daun tidak jelas, dan nanti tampak terang daun menguning atau pada ketika daun sudah tua.
Daun tumbuhan panili tumbuh berselang – seling pada batang dan memalut batang dengan sususan tulang – tulang daun sejajar mirip kebanyakan pada tumbuhan monokotil lainnya.
4.      Bunga
Bunga tumbuhan Vanili tersusun dalam suatu karangan atau rangkaian berbentuk tandan yang terdiri dari 15 hingga 20 kuntuk bunga per tangkai, dengan panjang tangklai 5 hingga 10 cm dan panjang bunga 3,75 hingga 5 cm. dari tiap batang sanggup keluar 5 tandan bunga atau lebih.
Bentuk bunga kelihatan mirip terompet ,berwarna putih kehijau – hijauan, dan keluar dari ketiak daun ( tunas ketiak ) pada bagaian atas dari batang. Tiap – tiap kuntum bunga terdiri dari 6 helai daun tajuk yang masing – masing terlepas satu sama lain ; bakal buah beruang tiga, terletak dibawah dasar bunga sehingga ibarat tangkai bunga ( tangkai semu ); putik dan kepala sari tersebut terdapat semacam bibir disebut labelum yang sanggup menghalangi penyerbukan secara alami.
5.      Buah
Buah Vanili termasuk buah polong yang lunak, bergaris – garis, berdaging, bersiku tiga dan lurus memanjang, dengan panjang kurang lebih 12 – 25 cm dan tebal 12 – 14 mm
Buah ini apabila masih muda berwarna hijau dan setalah masak akan berwarna agak kekuning – kuningan dan lambat laun menjadi cokelat tua. Jika buah ini sudah lewat masak akan terbelah menjadi 2 belahan dan mengeluarkan aroma khas Vanili yang sangat menarik dan mengesankan.
Buah – buah ini akan pecah berdasarkan arah memanjang, dan didalamnya akan kelihatan biji – biji kecil berwarna hitam kecokelat – cokelatan dengan ukuran sebesar 0,2 mm, berjumlah sangat banyak, berkulit biji agak keras dan sedikit mengandung cadangan makanan.

      C. Syarat Tumbuh
1.      Tanah
Tanah yang cocok untuk tumbuhan vanili yaitu tanah yang kaya akan humus, subur, berstruktur remah dan gembur dengan daya pengikat air cukup serta drainasenya baik. Hal ini sesuai dengan sistim perakaran vanili yang dangkal sekali.
Tanah gembur, ringan yaitu tipe tanah lempung berpasir (sandy loam) dan lempung berpasir kerikil (gravelly sandy loam), gampang menyerap air, pH tanah ±5,7–7. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tumbuhan vanili tidak tahan pada tanah yang air tanahnya dangkal ( kurang dari 5 meter ). Kemiringan tanah sebaiknyan 3 – 7 %. Jika lebih dari 3-7 % sebaiknya di buat teras.

2.      Iklim.
Vanili sanggup hidup di iklim tropis, curah hujan 1000-3000 mm/tahun, cahaya matahari + 30%-50%, suhu udara optimal 200C-250C, kelembaban udara sekitar 60%-80%, ketinggian daerah 300-800 m dpl. Tanah gembur, ringan yaitu tipe tanah lempung berpasir (sandy loam) dan lempung berpasir kerikil (gravelly sandy loam), gampang menyerap air, pH tanah + 5,7 – 7. Hujan yang banyak terus menerus dan kelembaban udara yang cukup tinggi mengakibatkan buah vanili kurang wanginya (aromanya).





       D. Cara budidaya tumbuhan Vanili
1.      Penanaman pohon pelindung.
Sebelum menanam tumbuhan vanili terlebih dahulu di sediakan pohon penaung / pelindung dan pohon panjatan. Untuk pohon penaung yang juga sanggup digunakan sekaligus sebagai pohon panjatan sebaiknya digunakan pohon-pohon yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.       tidak terlalu rimbun.
b.      Sebangsa leguminosa yang sekaligus sanggup memperbaiki keadaan dan kesuburan tanah.
c.       Mempunyai perakaran yang dalam sehingga tidak akan mengganggu perakaran tumbuhan vanili.
Untuk pohon pelindung / penaung sanggup di pakai mirip pohon kapok, dadap, mindi, suren, lantoro dan lain-lain. Pohon pelindung yang paling baik dan sanggup tumbuh cepat yaitu pohon dadap, akan tetapi lantaran berdaun rimbun maka perlu diadakan pemangkasan.
Pohon pelindung ini sebaiknya sudah di tanam satu tahun sebelum penanaman vanili, dengan maksud semoga sudah mempunyai daun yang cukup kondusif vanili mulai di tanam.
Pohon pelindung di tanam dengan jarak 1,5 x1,5 meter.
2.      Persiapan Tanah.
a.       Pembuatan Jalur
Untuk areal penanaman vanili tanah terlebih dahulu di bagi dalam jalur-jalur selebar 80 cm dan jarak antar jalur 1,50 m. Kemudian pada jalur-jalur tersebut di gali lubang-lubang tumbuhan dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm.
b.       Pembuatan lubang tanam
Galian tanah belahan atas dan galian bawah di taruh terpisah di kanan kiri lubang tersebut. Jarak antar lubang 1,50 x 1,50 m. Lubang tersebut di biarkan terbuka selama 3 – 4 ahad guna mengangin-anginkan dan setelah itu di tutup kembali.




3.      Pembibitan
Vanili sanggup di perbanyak dengan biji atau stek sulur. Untuk lebih cepatnya maka di tanam dengan stek. Pemilihan materi bibit untuk dijadikan bibit harus mempunyai sifat-sifat antara lain :
·         Batangnya sehat.
·         Umur sudah tua,sekitar 10 – 15 tahun
·         Produksinya tinggi
·         Keadaannya subur, kuat serta mempunyai ujung tunas dengan pertumbuhan cepat.
Tanaman ini di pelihara dengan baik dan di jaga semoga jangan hingga menghasilkan buah. Dengan jalan memangkas supaya tetap  mengeluarkan sulur-sulur dahan yang gres yang akan di pakai stek bibit. Stek yang baik yaitu yang mempunyai buku-buku ( ruas ) yang agak rapat letaknya satu sama lain.
Sulur-sulur yang masih muda dan pertumbuhannya subur dan kuat dengan tunas ujung yang panjang stek untuk materi tumbuhan yaitu 50 – 75 cm dan mempunyai mata / buku dan mempunyai umur kurang dari 1 tahun, stek itulah yang nantinya jadi materi / bibit yang di pakai untuk pembibitan.
Stek sanggup eksklusif di tanam segera setelah di peroleh, atau sanggup juga di semaikan  lebih dahulu sebelum di tanam di daerah penanaman yang tetap. Dalam hal ini, di buat bedengan yang berisi  gabungan pasir sungai dan tanah atau kompos yang sudah matang dalam perbandingan 1 : 1 setebal 40 – 50 cm. Sebagai ganjal di pergunakan lapisan kerikil atau watu merah setebal ± 15 cm. Stek di tanam hingga 2 – 3 ruasnya terbenam dalam gabungan pasir dan kompos / tanah ( medium ) sedalam ± 10 cm, serta dengan jarak antara barisan 25 cm. Dalam keadaan normal, stek akan tumbuh setelah 3 – 4 ahad di semai / di perakarkan. Pemindahan ke kebun sanggup dilakukan setelah bibit berumur 1 – 2 bulan.
4.      Penanaman
Stek vanili mempunyai 5 buku, daun pada 3 buku belahan pangkal stek tersebut dibuang, lantaran belahan ini akan dibenamkan kedalam tanah. Setelah pohon lantoro / dadap di tanam dilakukan pencucian rumput disekitar pohon dan menggemburkan tanahnya dengan mencangkul, kemudian menanam stek vanili. Tanamlah vanili pada awal demam isu hujan.
Sebelum melaksanakan penanaman stek, terlebih dahulu stek bibit di celupkan dalam larutan obat dan untuk menghindari pembusukan pangkal bibit ( bekas potongan ) maka celupkan ke dalam larutan kapur yang cepat kering dan keras.
Lubang tumbuhan di buat pada jarak 30 cm dari pangkal pohon pelindung. Ukuran lubang tumbuhan yaitu 30 cm x 30 cm 30 cm atau 50 x 50 x 50 cm. Jarak tanam dalam barisan 1 meter dan antar barisan 1,50 – 3,0 meter. Cara penanaman stek vanili dilakukan dengan cara memasukkandua atau tiga buku dalam tanah secara horizontal ( tegak ) gunanya semoga perakaran lebih cepat tumbuhnya.
Setelah itu stek yang berada di belahan atas sebaiknya di ikatkan kepada pohon rambatan dengan tali dari kelopak batang pisang atau tali rafia. Sewaktu mengikat hendaknya jangan di ikat secara ketat, lantaran sanggup mengganggu pertumbuhan tanaman. Dalam mengikat perhatikan akar lekat jangan hingga terbalik, akar lekat harus menempel pada pohon pelindung untuk memanjat / menunjang pertumbuhan tumbuhan selanjutnya.
Setelah bibit di tanam, lubang tanam di tutup dan di tekan sedikit dengan cangkul / gatul, jangan ditekan dengan baik dengan kaki atau tangan, lantaran sanggup merusak bibit.
Kemudian hal yang perlu diperhatikan hendaknya barisan tumbuhan di buat dengan cara membujur dengan arah utara-selatan.Gunanya semoga masing-masing tumbuhan dalam barisan bisa mendapat sinar matahari dengan baik. Juga perlu di perhatikan didalam penanaman vanili ini yaitu tanah di sekitar tumbuhan harus selalu lembap yaitu dengan jalan di siram. Cara yang umum dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah ini yaiu di lakukan dengan cara menutup tanah di bawah tumbuhan tewrsebut dengan jerami atau sabut kelapa.
5.      Pemeliharaan
a.       Menyiang / menyiram.
Untuk memelihara pertumbuhan tumbuhan vanili maupun pohon pelindung maka rumput yang ada sekitar tumbuhan harus selalu di bersihkan yaitu dengan melaksanakan penyiangan sebulan sekali. Tanaman vanili tidak tahan terhadap kekeringan, sehingga di perlukan penyiraman untuk menghindari kekeringan. Sebaiknya buatkan parit-parit kecil untuk pengaliran air di sekitar tumbuhan vanili. Penyiraman / pengaliran air akan mempergiat perkembangan bunga / buah, sehingga mutu buah akan lebih baik.
b.      Pemupukan.
Pemupukan dilakukan 2 kali setahun, pada awal dan pada simpulan demam isu penghujan, terutama pada ketika periode istirahat ( setelah panen ). Setiap tahunnya vanili memerlukan masa istirahat 6 minggu, sebelum memulai lagi pertumbuhannya di dalam demam isu penghujan, sehingga pada ketika itu merupakan periode yang baik untuk melaksanakan pemupukan, baik dengan pupuk sangkar maupun buatan. Pupuk sangkar di berikan satu kali dalam satu tahun dengan takaran 10 – 20 kg/pohon.
c.       Pemangkasan.
1.      Pemangkasan pohon pelindung.
Pemangkasan pohon pelindung bertujuan untuk :
·         Mengatur cahaya matahari ( tingkat penyinaran ) yang cukup untuk kebutuhan tanaman.
·         Memudahkan peredaran udara dan pemeliharaan tanaman.
·         Mengurangi kelembaban udara selama demam isu hujan.
·         Mempertahankan tingkat keteduhan tertentu selama demam isu kering.

2.      Pemangkasan tumbuhan vanili.
Ada 3 macam pemangkasan tumbuhan vanili yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan pemeliharaan.
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tumbuhan yang kuat dan seimbang. Caranya potonglah 15 cm dari ujung tumbuhan vanili yang di lengkungkan dan sisahkan tiga cabang yang baik untuk dipelihara.
Pemangkasan produksi bertujuan untuk mendorong keluarnya bunga dan menyempurnakan pertumbuhan buah. Potonglah 10 – 15 cm ujung tumbuhan menjelang demam isu berbunga dan lakukan juga pemotongan pucuk setelah berbunga untuk menyempurnakan pembuahan.
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan semoga tumbuhan tetap produktif dengan memangkas belahan tumbuhan yang tidak lagi produktif sehingga menghasilkan cabang yang lebih produktif.
d.      Penanaman tumbuhan leguminosa.
Tanamlah tumbuhan leguminosa ( contohnya orok-orok ) pada parit diantara barisan. Tanaman ini berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah, mencegah tumbuhan mati ( pada tanah-tanah miring ), untuk mempertahankan kelengkungan, kalau dipotong sanggup di manfaatkan sebagai epilog tanah.
e.       Mengawinkan vanili
Saat yang baik untuk mengawinkan bunga vanili yaitu pada pagi hari. Hari-hari lembap dan kering sekali tidak baik untuk penyerbukan. Berhasil atau tidaknya penyerbukan akan tampak setelah dua atau tiga hari. Bunga yang berhasil diserbuki akan berubah warnanya menjadi lebih pucat. Enam buah daun bunganya akan layu tetapi tangkai bunganya tetap menempel pada tandan bunga. Bunga yang tidak berhasil diserbuki akan gugur. Setelah terjadi pembuahan antara 10-15 buah, bunga pada tandan yang masih kuncup sebaiknya dipangkas, semoga zat masakan yang dihisap oleh tumbuhan diakumulasikan pada pembentukan dan pembesaran buah.
Pada waktu bunga mekar, panjang bakal buah 2-4 cm dengan garis tengah 5 mm. Satu ahad setelah penyerbukan bakal buah itu sanggup mencapai panjang 8-10 cm. Lima ahad kemudian buah telah mencapai panjang maksimal 20-25 cm, dengan garis tengah 1,5 cm. Setelah buah mencapai perkembangan yang maksimal, lima atau enam bulan kemudian buah akan masak. Warna buah mula-mula hijau muda, kemudian hijau renta disertai dengan garis-garis kuning menjelang masak. Buah yang telah masak berwarna coklat tua. Jika dibiarkan masak di pohon, buah akan pecah menjadi dua bagian, dan mengembangkan aroma vanili. Biji buah kecil-kecil, berbagai jumlahnya dan berwarna hitam.

6.      Panen dan Pasca Penen
a.       Panen
Panen dilakukan apabila vanili yang tadi berwarna hijau telah berkembang menjadi warna coklat renta serta aroma yang di keluarkan oleh vanili sudah sangat wangi. Dalam pemanenan dilakukan sebelum buah menjadi benar-benar tua, yaitu apabila telah lewat masak maka vanili akan pecah sehingga mengeluarkan aroma yang sangat memikat. Apabila pemanenan dilakukan lewat masa masak, maka hasil yang di peroleh juga berkurang alasannya yaitu hasil vanili telah banyak hilang.
b.      Pasca Panen
Untuk menghasilkan mutu vanili yang baik dan mempunyai harga jual yang tinggi maka perlu penanganan pasca panen yang baik. Penanganan pasca panen terdiri atas beberapa tahapan yang saling berkaitan dimana satu tahap acara akan menghipnotis hasil acara ditahap berikutnya. Berikut diuraikan tahapan acara pasca panen.
1.      Sortasi buah lembap
bertujuan untuk memperoleh buah yang seragam ukuran, bentuk, dan tingkat kemasakan. Setelah disortasi buah dicuci dengan air higienis untuk menghilangkan debu, getah dan kotoran lain yang menempel pada buah vanili kemudian ditiriskan untuk mempercepat proses pengeringan lantaran buah sudah tidak mengandung air.
2.      Penyortiran buah
berdasarkan keseragaman ukuran, bentuk, tingkat kemasakan dan kedudukan buah pada tandan akan memperlihatkan beberapa keuntungan, antara lain akan mempermudah pengawasan dan pelaksanaan dalam pengelompokan mutu (grading) pada simpulan proses pengolahan nantinya, menghemat waktu dalam proses simpulan dan akan menghasilkan buah vanili kering yang bermutu seragam.
3.      Pelayuan
bertujuan untuk mendorong proses bekerjanya enzim untuk pembentukan vanillin dan aroma serta mempermudah proses pengeringan. Proses pelayuan dilakukan dengan mencelupkan buah vanili kedalam air panas selama 95 detik pada suhu 65 0 C. Proses pelayuan ini dilakukan untuk memberi jalan bekerjanya enzim pembentuk aroma(Enzims glukosidase dan peroksidase). Kondisi ini akan memperlihatkan kemungkinan lebih besar untuk mendorong pembentukan kadar vanillin cukup tinggi (2,4%), rendemen cukup tinggi (21-23%) warna lebih hitam dan aroma cukup baik.
4.      Proses fermentasi
bertujuan untuk memperlihatkan kesempatan terjadinya proses enzimatis pada buah vanili untuk mendapat flavor dan aroma yang diinginkan. Lama fermentasi sangat kuat terhadap kadar vanilli olahan. Lama fermentasi 60 jam memperlihatkan hasil vanillin terendah, sedangkan untuk memperoleh kadar vanillin yang lebih tinggi sanggup dilakukan fermentasi selama 48 jam (dikombinasikan dengan usang pelayuan 95 detik pada suhu 65°C).
5.      Pengeringan (drying)
bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga buah vanilli tidak gampang terkena jamur terutama pada waktu penyimpanan dan pengangkutan. Tahap pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air hingga batas tertentu (25-30%). Pengeringan buah vanili sanggup dilakukan dengan cara memakai oven, sinar matahari, atau dengan cara diangin-anginkan.
Pengeringan dengan memakai panggangan merupakan cara pengeringan yang sangat baik untuk dilakukan. Keuntungan cara ini yaitu sanggup mempersingkat waktu pengeringan menjadi 1 minggu. Pengeringan dengan panggangan dilakukan dengan cara buah vanili dimasukan kedalam panggangan yang suhunya sudah diatur sekitar 45o C. Di dalam panggangan diletakan cawan-cawan yang berisi air untuk mempertahankan kelembaban ruang panggangan semoga buah tidak terlalu cepat kering. Pengeringan dianggap selesai bila buah vanili sudah memperlihatkan tanda tidak putus atau retak ketika dililitkan pada jari, tetapi kembali utuh setelah dilepaskan.

7.      Manfaat tumbuhan vanili
Vanili lebih sering dimanfaatkan untuk menciptakan aroma dan rasa pada kue, puding, atau masakan anggun lainnya. Berikut kegunaan tumbuhan vanili :
a.       Mengurangi nafsu makan
Aroma vanili akan menciptakan Anda makan lebih sedikit. Hal ini disebabkan wangi vanili yang ‘menipu’ otak. Aromanya menciptakan otak berpikir kalau Anda sudah makan lebih banyak dari sebenarnya. Jadi, tak ada salahnya untuk menghirup vanili sebelum makan, untuk membantu mengontrol nafsu makan.
b.      Pengusir serangga
Vanili juga bisa dimanfaatkan untuk mengusir serangga. Nyamuk sangat tidak tahan dengan busuk vanili, jadi Anda bisa menimbulkan vanili sebagai materi penyemprot serangga yang kondusif dalam rumah. Untuk membuatnya campur saja dua ons ekstrak vanili dengan dua ons air dalam botol semprot kecil. Anda pun mempunyai penangkal serangga yang harum dan aman.
3.      Pengharum rumah
Untuk menciptakan rumah terkesan hangat, aroma juga harus diperhatikan. Tak perlu memakai pengharum ruangan buatan yang terbuat dari materi kimia. Manfaatkan saja minyak aroma terapi vanili. Bakar minyak tersebut selama beberapa menit. Atau, Anda bisa mencampur minyak dengan air dalam botol penyemprot. Lalu, semprotkan di seluruh sudut ruangan rumah.
4.      Melembutkan kulit
Vanili mengandung antioksidan tinggi. Beberapa hebat kulit memanfaatkan vanili untuk melindungi kulit dari racun. Anda bisa menciptakan pembersih wajah sendiri yang terbuat dari bubuk vanila.


===================================================================


BAB 3
PENUTUP

kesimpulan bahwa Tanaman vanili merupakan tumbuhan tahunan yang tergolong dalam jenis tumbuhan anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang mempunyai banyak macam spesies (lebih dari 1500 spesies). Tanaman vanili mempunyai manfaat yang sangat banyak. Selain itu tumbuhan vanili ini juga mempunyai kecacatan tersendiri terhadap tumbuhan lainnya sebagai contoh, tumbuhan vanili ini mempunyai 2 akar. Tanaman vanili ini ditemukan di Mexico, namun di Indonesia, tumbuhan vanili ini sangat menguntungkan.















DAFTAR PUSTAKA

Brownell, Peter. W. (1992) dalam Salisbury, B.F dan Ross, W.Cleon, 1995, Fisiologi Tumbuhan, Jilid 1, ITB Press, Bandung.
Ruhnayat, A.,2003, Bertanam Vanili, PT. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Sa’id, E.G. dan Intan, H. (2001). Pembangunan Agribisnis. Institut Pertanian Bogor Press, Bogor.
Budidaya Tanaman 1881569895647226224

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Arsip Blog

close
Banner iklan   disini