Loading...

Inilah Cara Menanam Budidaya Terong

Budidaya Terong - Dari Persemaian Sampai Panen.

Persyaratan Tumbuh Terong :

Tipe Tanah            : tekstur tanah lempung hingga lempung berpasir yang mengandung materi organik dan topsoil tebal. pH tanah optimum  : 5,5 - 5,8.

Ketinggian Tempat  : 100 - 800 m dpl
Syarat Lain             : drainase air lancar, terbuka sinar matahari, bukan bekas tumbuhan terong atau familinya ( menyerupai cabai, tomat, dan tembakau ).





Contoh Varietas Terong :

Mustang F-1

Warna buah ungu mengilap, daging putih bersih, dan rasa manis. Buah berukuran panjang 15 - 20 cm dan diameter 5 - 7 cm. Bobot rata-rata 150 - 200 gram per buah. Toleran terhadap layu dan busuk batang. Buah sudah sanggup di panen ketika tumbuhan berumur 45 -55 HST. Potensi produksi 90 - 100 ton/ha.

Sembrani

Bentuk buah bundar memanjang, lurus, dan berwarna ungu. Buah keras dengan rasa manis. Buah mempunyai ukuran panjang 20 - 22 cm dan diameter 4 - 5 cm. Bobot rata-rata 100 - 110 gram perbuah. Tanaman ini toleran terhadap layu kuman dan busuk buah. Buah sudah sanggup di panen ketika tumbuhan berumur 50 - 60 HST. Potensi produuksi 60 - 90 ton/ha.

Fortuna F-1

Bentuk buah bundar kecil, tetapi panjang. Warna buah hijau muda. Buah mempunyai ukuran panjang 15 - 20 cm dan diameter 3,5 - 5 cm. Bobot rata-rata gram perbuah. Buah sudah sanggup di panen ketika tumbuhan berumur 50 - 60 HST. Potensi produksi 90 - 100 ton/ha.



Persemaian Terong :

Kebutuhan benih per hektare sebanyak 130 - 150 gram.

Siapkan media semai berupa tanah steril dua pecahan dan pupuk sangkar satu bagian. Gunakan pupuk sangkar dari kotoran kambing atau sapi yang sudah matang.

Lakukan penyemaian dengan tahapan sebagai berikut.

Ayak tanah dan pupuk sangkar memakai ayakan pasir, kemudian aduk rata.
Siapkan polibag ukuran 6 cm X 10 cm yang sudah di lubangi kedua pojok dasarnya.
Siapkan daerah persemaian berupa bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 15 cm, dan panjang diadaptasi kebutuhan. Sebagai patokan lahan seluas 1 m2 sanggup menampung 400 - 500 polibag. Lokasi persemaian harus terbuka atau tersinari oleh matahari.
Masukkan media semai ke dalam polibag hingga setengah volumenya, kemudian tekan hingga agak memadat. Masukka kembali media semai hingga penuh. Susun polibag tersebut secara rapi dan rapat di persemaian yang sudah di siapkan. Kebutuhan polibag untuk satu hektare lahan ialah 20.000 - 21.000 buah.
Sehari sebelum penanaman benih, siram media semai memakai larutan how harver silver dengan takaran 1 ml/l.
Rendam benih selama enam jam. sesudah itu, tiriskan dan bungkus memakai kain katun lembap.
Peram bungkusan benih selama 18 jam dengan cara menyimpannya di daerah hangat atau di kotak karton yang di beri lampu pijar 15 watt biar temperatur di dalamnya terkondisikan 30o C- 32o C.
Buat lubang tanam di tengah media polibag memakai ujung jari, lalau masukkan benih satu persatu. timbun tipis dengan sisa media setebal 0,5 cm.
Siram dengan air higienis memakai Hand sprayer atau gembor halus dengan hati-hati, biar benih yang di tanam tidak berantakan.
Tutup permukaan media polibag memakai katung, daun pisang, atau plastik biar tercipta suhu media yang hangat, sekaligus menekan penguapan air dari media semai. Lakukan penutupan ini selama 4 - 5 hari atau hingga benih bekecambah.
Lakukan perawatan persemaian dengan cara sebagai berikut.

Setelah epilog persemaian di buka tentu terjadi penguapan air dari media semai. Lakukan penyiraman rutin setiap hari biar kelembapan media semai stabil.
Pada ketika bibit berumur 14 hari, lakukan penyiraman memakai larutan How Harvet silver dengan takaran 2 ml/l air.
Jika di temukan penyakit rebah bibit ( dumping off ) segera semprot dengan Previcur n dan how harvet silver.
Rawat persemaian selama 18 - 20 hari atau bibit sudah memilikidaun sejati sebanyak 3 - 4 helai.


Penanaman Terong :

Penyaiapan Lahan

Bersihkan lahan dari gulma dan semak penganggu.
Taburkan kapur pertanian bila pH tanah kurang dari 5,0. Untuk menaikkan 1 point pH tanah di perlukan 2 ton /ha.
Lakukan pembajakan atau pencangkulan lahan.
Buat bedengan sederhana dahuku, dengan ukuran lebar bedengan 110 cm dan tinggi selokan 50 - 60 cm, dan tinggi bedengan 15 - 20 cm.
Tentukan kebutuhan pupuk dengan standar takaran untuk satu hektare lahan .


Penanaman Bibit

Sebelum tanam, lakukan penyiraman bibit hingga media polibag lembab hingga ke pecahan dasar polibag.
Pada sistem tanam memakai mulsa plastik hitam perak, congkel tanah di pecahan lubang tanam sedalam 8 - 10 cm.
Lepaskan bibit beserta media perakarannya dengan hati-hati biar tidak pecah dan perakarannya tidak putus. Caranya, remas polibag denga tekanan ringan biar media sedikit memadat. Lepaskan dengan cara menarik bibit dari kantong plastik polibag dengan hati-hati.
Tanam bibit tanpa plastik polibag satu persatu sebatas 1 - 2 cm di bawah daun lembaga.
Jika masih berongga, timbun dengan tanah di sekitarnya dan sedikit di padatkan.
Lakukan penyiraman untuk mempercepat tumbuhan bveradaptasi dengan lingkungan barunya.


Pemupukan Susulan Terong :

Pada umur 4 - 5 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Silver dengan takaran 10 ml/ 14 liter air. Aplikasikan Di tumbuhan Terong.
Pada umur 10  HST, lakukan pemupukan memakai larutan NPK dengan takaran 5 g/l air. Aplikasikan di lubang tanam sekitar pokok tumbuhan . setiap tumbuhan memperoleh sekitar 200 ml larutan NPK.
Pada umur 25 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Plus dengan takaran 15 ml/ 14 liter air. Aplikasikan pada tumbuhan dengan memakai Hand sprayer.
Pada umur 40 - 45 HST, aplikasikan teknologi How Harvet Gold dengan Dosis 15 ml/14 liter air .
bila pada ketika produksi di jumpai banyak buah yang bengkok dan bentuknya abnormal, lakukan pemupukan kimia susulan memakai urea 100 kg/ha. Aplikasikan di samping tumbuhan dengan jarak 15 - 20 cm dari pokok tanaman.


Pemeliharaan Tanaman Terong :

Pemangkasan (Prunning) cabang

Jika banyak percabangan yang tumbuh dari ketiak daun, lakukan pemangkasan. Pilih dua atau tiga cabang produktif yang tumbuh paling besar dan sehat. Dari cabang yang tidak terpilih, pangkas pecahan pucuknya saja, tidak dari pangkalnya. Tujuannya biar memberi kesempatan kepada akar untuk tumbuh luas dan persiapan perkembangan produktif.

Pemasangan Ajir Penopang

Fitrah tumbuhan timun sebernarnya menjalar di permukaan tanah. Namun, lantaran menginginkan permukaan kulit buahnya mulus dengan warna yang tidak belang, maka di perlukan ajir penopang buah mentimun menggantung
Lakukan pemasangnan ajir ketika tumbuhan berumur 3 - 7 HST biar tidak melukai akarnya.
Siapkan ajir dari bilah bambu dengan panjang 225 - 250 cm dan lebar 3 4 cm.
Tancapkan ajir di samping tanaman, sekitar 7 - 10 cm dari pangkal tanaman, dengan posisi miring ke dalam bedengan hingga bersilang di pecahan ujung ajir tumbuhan di depannya. Di titik persilangan di beri galar bilah bambu yang menghubungkan persilangan satu dengan lainnya di sepanjang bedengan. Setelah itu, ikat memakai tali rafia sempurna di titik persilangan ajir biar lebih kokoh.
Pengikatan Tanaman

Agar tumbuhan merambat di ajir, ikatkan tumbuhan pada ajir dengan memakai tali ravia. Lakukan pengikatan ini bersamaan dengan pertumbuhan tumbuhan ke atas, setiap 25 - 30 cm panjang batang.

Sanitasi Lahan

Salah satu penghambat produksi mentimun ialah adanya penyakit yang lebih mayoritas dari pada hama. Karena itu, lakukan penyiangan rumput dan gulma di sekitar tumbuhan secara rutin terutama bila teknik penanaman tanpa memakai mulsa plastik hitam perak untuk mencegah perkembangan penyakit.

Pengairan

Mentimun termasuk buah yang berair. Karena tumbuhan timun menghasilkan buah dari batang pecahan bawah hingga ke atas, maka di perlukan kondisi tanah yang lembab dan stabil. Karena itu, lakukan penyiraman secara teratur, terutama pada animo kemarau, untuk membuat kelembapan tanah yang ideal.]
Sebaliknya, perakaran mentimun sangat sensitif terhadap kelembapan tanah yang terlalu tinggi. lantaran itu, lakukan perbaikan terusan drainase ketika penanamannya dilakukan pada animo hujan. Tujuannya, biar air hujan tidak sempat menggenang di dalam selokan.


Hama dan Penyakit Dominan pada Tanaman Terong :

HAMA ULAT

1. Ulat Perusak Daun

Ulat perusak daun sanggup berupa Spodotera litura atau Plusia chalcites. Spodoptera litura di sebut juga ulat grayak. Ulat ini memakan daun hingga ke ujung daunnya. Tubuhnya berwarna hijau bau tanah kebiruan dan hijau bau tanah kecoklatan dengan totol - totol hitam di setiap ruas badannya. Pusia chalcites juga pemakan daun, tetapi suka berpindah pindah dari satu daun ke daun yang lainnya sehingga daun berlubang lubang. Warna tubuhnya hijau cerah.

Pencegahan :

Lakukan sanitasi lahan secara teratur.
Pasang perangkap kupu-kupu dengan membalurkan lem perangkap, menyerupai Cherry Glue dan Glumon ke botol bekas air mineral atau potongan pipa PVC.
Pemberantasan :

Jika tampak telur-telur yang melekat bergerombol di balik daun, eksklusif ambil, kemudian remas dan kubur.
Lakukan penyemprotan insektisida bila sudah di jumpai serangan ulat ini.
Insektisida yang sanggup di gunakan di antaranya Prevaton 250 SC, Ampligo 150 sc, Matador 25 EC, Curacron 500 EC, dan Dupont Lanate 40 WP. Gunakan takaran sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
2. Ulat Penggerek Batang

Ulat yang suka menggerek batang terung ialah Meruca testuatif. Ulat ini suka menggerek batang terung yangb masih muda dengan cara melubangi batang dan masuk memakan jaringan batang di dalmnya. Keberadaan ulat ini sanggup di ketahui dengan adanya kotoran yang mengumpul di samping lubang.

Pencegahan :

lakukan sanitasi lahan dengan baik dan benar.
Pasang perangkap kupu - kupu di beberapa daerah untuk menekan perkembangannya.
Pemberantasan :

Teliti keberadaan telur kupu-kupu di balik daun, petik daun tersebut kemudian gerus dan kubur.
Lakukan penyemprotan insektisida yang tepat, terutama di lokasi yang tanamannnya terkena serangan.
Beberapa insektisida yang sanggup di gunakan di antarannya Akodan 30 EC, Fastac 15 EC, Prevaton 250 SC, Buldok 25 EC, Sumo 50 EC. Gunakan takaran sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
3. Ulat Penggerek Buah

Ulat yang suka menggerek bagiab buah terung ialah Earias sp. Ulat ini berwarna cokelat suka memakan kulit buah, sehingga mengakibatkan lubang dangkal di beberapa tempat. Ulat ini juga sering memakan daging buahnya dengan cara melubangi buah.

Pencegahan :

Lakukan sanitasi lahan dengan benar dan secara rutin.
Psang beberapa pernagkap kupu di beberapa tempat.
Pemberantasan :

Jika di temukan telur kupu-kupu di balik daun, petik daun tersebut, kemudian gerus dan kubur.
Jika sudah di temukan serangan, semprotkan insektisida yang sempurna untuk ulat ini.
Beberapa insektisida yang sanggup di gunakan di antarannya Descis 2,5 EC, Prevaton 250 SC, Ampligo 150 SC, Lanate 40 WP, dan Sumo 50 EC. Gunakan takaran sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
TRHIPS DAN APHIDS 

Thrips sp. dan Myzus persicae ( Kutu daun aphids ) termasuk hama penghisap cairan tanaman. Trhips sp. berupa kutu kecil dengan ukuran panjang 1 - 1,5 mm. Warnannya kuning keemasan hingga cokelat kehijauan. Serangannya ,enyebabkan pucuk tumbuhan mengeriting, buah bercak-bercak cokelat dengan bentuk abnormal. Sementara itu, aphids berupa kutu berbentuk bundar telur dengan panjang 2 - 3 mm. Warnanya kuning keemasan hingga cokelat kehijauan. Serangnnya mengakibatkan daun keras menggulung ke dalam sehingga mengganggu proses fotosintesis.

Pencegahan :

Hindarkan menanam berdekatan dengan tumbuhan terung atau tumbuhan satu famili yanag sudah bau tanah serta mempunyai tanda-tanda serangan hama ini.
Gunakan mulsa plastik hitam perak.
Pasang perangkap Thrips di beberapa tempat, yaitu berupa kerts kuning yang di lapisi lem yang mengandung hormon seks pemanggil Thrips sp.
Pemberantasan :

Teliti pecahan kelopak bunga, pucuk daun, dan permukaan daun pecahan bawah. JIka di temukan hama ini, segera semprotkan insektisida yang sempurna sasaran.
Insektisida yang sanggup di guanakan di antaranya Agrimec 18 EC, caleb-tin 18 EC, Catez 18 Ec, Demolish 18 EC , dan Pemekar Daun. Gunakan takaran sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
PENYAKIT EMBUN TEPUNG

Penyakit embun toung di sebabkan oleh Erysiphe sp. pada cuaca panas tetapi kelembapan tinggi, tumbuhan ini sering meyerang tumbuhan terung. Gejala awal di tandai dengan adanya becak Kuning yang mengikuti tulang daun. Di balik daun terdapat serbuk putih menyerupai tepung. Jika tidak segera di atasi, penyebaran penyakit akan sangat cepat hingga kesannya daun menguning, kering dan rontok.

Pencegahan :

Lakuka sanitasi lingkungan dengan benar.
Perbaiki terusan drainase, terutama pada animo hujan.
Hindarkan menanam berdekatan dengan tumbuhan bau tanah yang terjangkit penyakit ini.
Pemberantasan :

Jika tanda-tanda awal sudah tampak, segera lakukan penyemprotan fungisida yang sempurna sasaran.
Fungisida yang di gunakan di antaranya Dakonil 75 WP, Prvicur N 722 SL, Detazeb 80 WP,Dupont Equation 64 WP, dan Chocrick 25 WP. Gunakan takaran sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.


PENYAKIT BUSUK DAUN, BATANG, DAN BUAH

Penyakit ini disebabkan oleh Phytoptora infestans dan Septoria lycopersici. Seperti penyakit lain, pada temperatur dan kelembapan tinggi - animo hhujan yang sering panas tiba-tiba, Penyakit ini sering menyerang tumbuhan pada serangan awal menimbukan tanda-tanda di antaranya pecahan tumbuhan tampak menyerupai tersiram air panas. Kemudian melebarberwarna cokelat dan membusuk. Jika menyerang batang cabang akan mengakibatkan layu di pecahan cabang yang terserang.

Pencegahan :

Lakukan sanitasi lingkungan denganbenar.
Perbaiki drainase air, terutama pada animo hujan.
Hindarkan menanam berdekatan dengan tumbuhan bau tanah yang terjangkit penyakit ini.
Pemberantasan :

Segera semprotkan fungisida yang sempurna bila di temukan tanda-tanda penyakit ini.
Beberapa fungisida yang sanggup di guanakan di antaranya Dakonil 75 WP, previcur N 722 SL, Topsin M 70 WP, Topsindo 70 WP. Gunakan takaran sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan.
PENYAKIT LAYU

Penyakit layu di sebabkan oleh Fusarium sp. Sama halnya dengan tumbuhan cabe dn tomat, layu Fusarium juga sering meyerang tumbuhan terung. Gejalanya sama, mula-mula tumbuhan layu hanya pada siang hari samapai beberapa hari. Sebaliknya, pada pagi hari kondisinya segar kembali sesudah beberapa hari, layu tersebuat akan permanen.

Pencegahan :

Teliti riwayat tanah sebelum menanam. Minimum tiga animo ke belaklang, lahan tersebut bukan bekas penanaman terung dan tumbuhan sefamilinya, terutama yang pernah terjangkit penyakit layu.
Drainase harus tetap terjaga.
Pemberantasan :

Cabut tumbuhan yang layu, lalau bakar dan buang jauh dari lokasi penanaman. Pada posisi bekas tanam, tiga tumbuhan di sebelah kiri dan kanannya, serta lima tumbuhan di depannya harus di siram larutan fungisid yang tepat.
Funisida yang sempurna di gunakan di antaranya Ridomil Gold MZ 4/64 WP dengan takaran 0,5 g/lair. siramkan larutan fungisida ini sebanyak 500 l per tanaman.


Panen dan Pascapanen Terong :

Pada umunya terung sudah sanggup di panen ketika tumbuhan berumur 50 - 60 HST.

Lakukan pemanenan dengan cara memotong tangkai buah memakai pisau tajam atau gunting stek, lantaran tangkai buah terung tergolong liat dan berkayu.

Ukuran Buah yang di panen tergantung permintaan, terutama untuk pasar supermarket. Kriteria buah terung sangat sederhana, yaitu :

Bentuk lurus
Kulit mulus dan masih muda, sehingga bila di belah bijinya masih putih dan belum keras
Ukuran disesuaiakan dengan permintaan pasar.
Kulit buah terung sagat lembut, sedangkan ujung tangkai buah keras berkayu, lantaran itu setekah pemanenan perlu memperhatikan proses penanganannya.

Ratakan ujung tangkai dan potong maksimum 0,5 cm dari pangkal kelopak buah memakai pisau tajam.
Susun buah terung di dalam noks plastik berkapasitas 20 kg atau 410 kg dengan susunana yang rapi dan teratur. Buah disusun searah, yaitu pecahan ujung ketemu ujung dan pecahan tangkai buah bertemu tangkai buah. Tujuannya biar tidak saling melukai kulit buah.
Jika tidak segera di pasarkan, semprot buah memakai air higienis beberapa kali untuk mempertahankan kesegarannya.

Budidaya 2159195920862825673

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item

Arsip Blog

close
Banner iklan   disini