Inilah Penanganan Penyakit Tetelo Pada Ayam
https://petaniokesip.blogspot.com/2019/01/inilah-penanganan-penyakit-tetelo-pada.html
I. Pendahuluan
Virus Newcastle disease (ND) yang di Indonesia lebih dikenal dengan penyakit tetelo harus tetap diwaspadai oleh seluruh peternak ayam. Bila terjangkit penyakit ini maka kerugian sanggup amat besar mengingat cepatnya perkembangan virus. Tidak jarang peternak yang terjangkit penyakit ini rugi hingga ratusan juta rupiah alasannya ribuan ekor ayam mati dalam jangka waktu yang tidak lama
Tetelo merupakan penyakit ayam yang sangat merugikan, pertama kali ditemukan oleh Kranelved di Jakarta (1926). Setahun kemudian, virus tetelo juga ditemukan di Newcastle (Inggris). Sejak dikala itu, penyakit ini dikenal sebagai Newcastle disease (ND) dan ditemukan di banyak sekali penjuru dunia. Di India penyekit ini dikenal dengan nama aaniket.
Virus ND termasuk dalam genus Rubulavirus, famili Paramyxiviridae. Tidak semua virus ND yang ditemukan bersifat ganas. Beberapa diantaranya hanya serangan ringan, bahkan sanggup dimanfaatkan sebagai bibit vaksin untuk mencegah penyakit ND yang ganas.
2. Klasifikasi Virus ND
Mengingat virus ND ada yang ringan dan ganas, ditentukan empat kelompok keganasan virus ND : Vilogenik (sangat ganas), mesogenik (Sedang), lentogenik (ringan), dengan cara menghitung waktu kematian rata-rata pada telur berembrio yang ditulari virus ND.
Diluar kategori di atas, ditemukan virus ND avirulent (tidak menimbulkan tanda-tanda apapun pada ayam). Maka kebanyakan vaksin aktif memakai virus ND lentogenik, sebagian kecil memakai galur mesogenik dan avirulent.
3. Penanganan Penyakit Tetelo
Di Indonesia, banyak sekali jenis vaksin ND tersedia dalam jumlah cukup, baik yang diproduksi dalam negri maupun luar negri.Para peternak ayam umumnya paham bahwa mereka harus memvaksinasi ayam secara teratur terhadap ND, disamping penyakit lain.
Satu hal yang masih jarang dilakukan peternak ayam yakni memantau hasil vaksinasi ND. Dengan mengirimkan sampel darah 2-3 ahad sesudah vaksinasi ke laboratorium, peternak akan mengetahui apakah vaksinasi berhasil menimbulkan kekebalan.
Salah satu teknik yang dikembangkan dalam mengatasi serangan penyakit tetelo ini yakni dengan memakai vius ND itu sendiri. Namun virus ND yang dipakai yakni virus ND yang lemah dengan mencampurnya dengan pakannya atau yang biasa dikenal dengan Vaksin ND per oral. Penggunaan metode ini terbukti cukup ampuh mengatasi serangan penyakit tetelo.
Pemberian vaksin ND per oral merupakan cara gres dalam pemberantasan penyakit tetelo, yaitu dengan cara mencampur vaksin dengan pakan sebagai karier vaksin. Vaksin ND per oral mengandung virus ND yang tidak ganas, dan tahan selama 2 ahad pada suhu 28 0 C, sedangkan pada suhu 40 C vaksin ini tahanberbulan-bulan. Jenis vaksin yang dipakai yakni vaksin RIVS 2 dan RIVS 3, dengan daya kekebalan mencapai 60 %.
4. Membuat vaksin per oral
Bahan dan Alat :
Bahan : Vaksin ND per-oral, gabah, beras (nasi Aron), air
Alat : Ember, gelas ukur, sendok
Pedoman teknis
Jenis pakan sebagai karier
Gabah jenis kecil sanggup eksklusif dipergunakan sebagai karier vaksin, sedangkan gabahjenis besar perlu direbus selama 10 menit dalam air mendidih, kemudan diangin-anginkan, jenis ini sanggup dipergunakan sebagai karier untuk ayam dewasa. Nasi Aron (beras yang direbus selama 10 – 20 menit) sesudah masbodoh sanggup dipergunakan sebagai karier vaksin untuk anak ayam
Cara Pemakaian
Satu vial (botol kecil) vaksin ND per-oral sebanyak 2 ml dicampur dengan air higienis sebanyak 200 ml, lalu disimpan dalam bejana plastik. Kemudian campurkan pakan karier tersebut sebanyak 2 kg ke dalam larutan vaksin bertahap dan diaduk hingga rata.
Pakan yang telah dicampur dengan vaksin tersebut lalu diberikan kepada ayam sebanyak 200 ekor, dengan cara ditaburkan ditempat bersih, teduh dan terindung dari sinar matahari langsung. Pakan yang telah dicampur dengan vaksin tersebut harus habis dipergunakan dalam waktu tidak kurang dari 4 jam.
Vaksin awal dilakukan dua kali (vaksin pertama dan booster) dengan interval 3 minggu. Untuk vaksinasi booster dilakukan tiga ahad sesudah vaksin pertama, selanjutnya untuk vaksin ulangan sanggup dilakukan setiap bulan (bulanan). Pemberian vaksin hendaknya dilakukan pagi hari sebelum ayam mendapat masakan lain.