Loading...

Inilah Cara Budidaya Paprika

Paprika sanggup dikatakan sebagai  komoditi sayuran kelas menengah atas inilah  Cara Budidaya Paprika
Paprika sanggup dikatakan sebagai komoditi sayuran kelas menengah atas. Karena yang paling sering mengkonsumsi yakni restoran-restoran glamor dan hotel-hotel berbintang yang menghidangkan kuliner berbahan baku paprika.

Paprika belum banyak dikonsumsi oleh masyarakat didalam negri sebab belum memasyarakatnya buah paprika dan masih sedikit jenis masakan-masakan khas Indonesia yang memakai buah paprika disamping itu masih tergolong mahal dibanding dengan cabai besar biasa.

Paprika terus meningkat permintaannya terutama dari para pemasok hotel, restoran, catering dan pasar swalayan di kota-kota besar yang masih merasa kekurangan suplai. Berkembangnya sektor pariwisata menciptakan hotel dan restoran besar menjadi semakin bertambah dan banyaknya pengunjung luar negeri yang rata-rata kuliner mereka memakai paprika.

Paprika merupakan komoditi berprospek cerah sebab peluang pasarnya masih luas dan harganya pun cukup tinggi dibandingkan komoditi sayuran yang lain. Hal ini dikarenakan petani yang mengupayakan paprika masih sangat sedikit jumlahnya. Dalam luasan 1 hektar sanggup dihasilkan 5 s/d 10 ton paprika. Paprika sanggup dijadikan sebagai satu peluang perjuangan yang menguntungkan.

MANFAAT & KEGUNAAN PAPRIKA

Paprika termasuk kedalam golongan cabai yang tidak pedas. Paprika banyak digunakan sebagai materi baku kuliner terutama digunakan untuk materi baku aneka kuliner luar negri. Paprika mempunyai rasa tidak pedas sebab tidak ada kandungan Capsicin yaitu zat yang menimbulkan rasa pedas cabe.

Paprika kaya akan karoten, vitamin B serta vitamin C. Kandungan gizi yang terdapat didalam paprika tiap 100 gram buah hijau segar yakni : 0,9g protein, 0,3g lemak, 4,4g karbohidrat, 7,0mg Ca, 0,4mg Fe, 22mg P, 540 IU vitamin A, 22,0mg vitamin B1, 0,002mg vitamin B2, 0,4 Niacin adan 160mg vitamin C. Paprika juga mengandung asam askorbat yang nilai gizinya setiap 100 gram buah paprika 29 miligram kalori, 11 miligram kalium, 870 IU vitamin, 0,03 miligram riboflafin, 0,05 miligram Niasin.


SEKILAS BUDIDAYA PAPRIKA

Paprika termasuk golongan tumbuhan cabai namun tidak mempunyai rasa pedas sebab tidak mengandung Capsicin. Paprika mempunyai banyak jenis antara lain : Wonder Bell, Takii ace, Jumbo sweet, Green Horn, Skipper, Colombo, Marengo dll. Paling sering dibudidayakan di Indonesia yakni Wonder bell, skipper dan blue star sebab bentuknya mirip bel dan buahnya besar.

Paprika termasuk tumbuhan semusim yang sanggup tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian 700 – 1.000 dpl dengan kelembapan udara berkisar 80%. Tanaman paprika sanggup tumbuh dengan baik pada kondisi tanah lempung berpasir dengan PH yang cocok 6 – 7. Tanaman paprika membutuhkan suhu optimum untuk pertumbuhannya antara 18 s/d 23 derajat Celcius.

Paprika pada waktu dibudidayakan harus diperhatikan jenis medianya , jikalau lahan penanaman termasuk tanah berat maka harus dilakukan pembajakan terlebih dahulu. Permukaan bedengan yang akan ditanami harus gembur atau remah. Untuk menghambat pertumbuhan gulma bedengan diberikan mulsa sesudah pemupukan dasar. Pengapuran dilakukan gotong royong ketika pemupukan dasar.

Paprika ditanam sesudah bibit semai berumur kurang lebih 21 hari dan berdaun 5 – 7 helai serta sudah cukup berpengaruh untuk dipindah dilahan penanaman. Penanaman dilakukan pada sore hari diatas jam 16.00 atau dari jam 06.00 s/d 0 8.00. Dimaksudkan biar tumbuhan tidak mengalami stress sebab terkena terik matahari.

Paprika pada waktu perkecambahan harus dijaga kelembapannya biar didapatkan bibit yang baik ketika persemaian. Apabila kekurangan unsur hara dan air paprika akan terhambat pertumbuhannya terutama pada pertumbuhan awal dan pembungaan. Paprika muda sangat disukai oleh serangga, ketika umur 3 hari dilakukan penyemprotan dengan insektisida kontak yang berbau menyengat.

Paprika sangat peka terhadap intensitas cahaya yang tinggi sehingga untuk memperoleh hasil optimal, selama pertumbuhannya perlu diberikan naungan. Tanaman yang diberi naungan karenanya lebih menunjukkan bobot. Paprika merupakan tumbuhan yang toleran terhadap kekurangan sinar cahaya matahari. Naungan sanggup memakai plastik atau tumbuhan yang agak tinggi sebagai pelindung.

Paprika mempunyai musuh berupa penyakit yang timbulnya banyak dipengaruhi iklim dan keadaan tumbuhan yang terlalu lembab. Hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan paprika hampir sama dengan hama dan penyakit yang menyerang pada jenis tumbuhan cabai yang lain. Pengendalian hama dilakukan secara mekanis dan kimia, sedang pengendalian penyakit dilakukan secara kimia.

Hama yang biasa menyerang Pprika yakni Thrips sp, kutu daun ( aphids gossypii ), tungau ( poypbagotarsonemuslatus ), lalat putih ( white fly ) sedangkan penyakit-penyakitnya yakni Pythium sp, Rhizoctonia sp, Fusarium sp dan Cercospora sp selain itu juga terdapat penyakit fisiologis mirip Blossom end root.

Paprika mulai sanggup dipanen pada ketika berumur dua bulan semenjak tanam. Pemanenan dilakukan untuk buah yang matang hijau dan matang berwarna. Untuk mengetahui kekerasan dan ketebalan buah dilakukan dengan dipijat. Buah siap panen akan berbunyi nyaring bila diketuk dan tidak berubah bila ditekan. Paprika dipetik dengan tangkai buahnya. Rata-rata berat buah panenan 200 s/d 250 gram.

Paprika sesudah dipanen sebaiknya disimpan biar kualitas buah tetap terjamin sebelum hingga ketangan konsumen. Penyimpanan di-ruangan dengan suhu 7 – 10 derajat Celcius sangat baik untuk mempertahankan kualitas paprika.


KRITERIA PASOKAN PAPRIKA

Paprika permintaan pasar lokal yakni paprika yang sudah masak. Kriteria paprika matang hijau yakni buah berwarna hijau mengkilat, daging buah keras tebal, gampang dilepaskan dari tangkainya, tidak cacat serta bebas dari hama penyakit.

Paprika dengan permintaan buah yang dipanen matang warna yakni buah yang sudah berwarna merata, daging buah tebal, tidak cacat serta bebas dari hama dan penyakit. Paprika mempunyai banyak pilihan warna buah yaitu paprika warna merah, kuning, hijau, putih dan ungu.

Paprika yang akan dipasok harus disortasi terlebih dahulu menurut grade. Paprika kelas A yakni buah paprika dengan kondisi tidak cacat berbentuk normal dan mempunyai berat 150 - 250 gram / buah. Paprika kelas B yakni buah paprika mulus dengan berat antara 80 - 150 gram / buah.

Paprika sesudah di grade harus dipacking. Yang perlu diperhatikan dalam proses packing yakni kemasan yang digunakan, jumlah buah dalam kemasan, cara packing kemasan dan jumlah tumpukan kemasan yang masih sanggup ditoleransi dalam angkutan biar tidak merusak buah. Paprika permintaan pasar lokal dipacking memakai keranjang-keranjang yang ber-aerasi udara baik.
Paprika 7878576807867853180

Posting Komentar

emo-but-icon

Beranda item
close
Banner iklan   disini