Inilah Khasiat Tanaman Sambiloto
https://petaniokesip.blogspot.com/2020/01/inilah-khasiat-tanaman-sambiloto.html
Sambiloto biasanya tumbuh liar di kawasan terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 700 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 - 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bab bawah hijau muda, panjang 2 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, jikalau masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang. II. Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian kawasan : 1 m - 700 m di atas permukaan bahari · Curah hujan tahunan : 2.000 mm - 3.000 mm/tahun · Bulan berair (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan - 7 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan - 7 bulan · Suhu udara : 250 C - 320 C · Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang b. Tanah · Tekstur : berpasir · Drainase : baik · Kedalaman air tanah : 200 cm - 300 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 5,5 - 6,5 · Kesuburan : sedang - tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm b. Persiapan bibit · Biji disemaikan dalam kantong plastik. c. Penanaman · Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m
Nama Lokal :
Ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).; Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien,; cong cong (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan).; Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hepatitis, infeksi akses empedu, disentri basiler, tifoid, diare, ; Influenza, radang amandel (tonsilitis), nanah paru, malaria, ; Radang paru (pneumonia), radang akses napas (bronkhitis),; Radang ginjal akut (pielonefritis), radang pendengaran tengah (OMA), ; Radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore),; Kencing bagus (diabetes melitus), TB paru, skrofuloderma,; Batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), leptospirosis,; Darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen=lepra),; Keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, masakan laut,; Kanker:penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa),; Trofoblas ganas (tumor trofoblas), tumor paru.;
Hepatitis, infeksi akses empedu, disentri basiler, tifoid, diare, ; Influenza, radang amandel (tonsilitis), nanah paru, malaria, ; Radang paru (pneumonia), radang akses napas (bronkhitis),; Radang ginjal akut (pielonefritis), radang pendengaran tengah (OMA), ; Radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing nanah (gonore),; Kencing bagus (diabetes melitus), TB paru, skrofuloderma,; Batuk rejan (pertusis), sesak napas (asma), leptospirosis,; Darah tinggi (hipertensi), kusta (morbus hansen=lepra),; Keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, masakan laut,; Kanker:penyakit trofoblas, kehamilan anggur (mola hidatidosa),; Trofoblas ganas (tumor trofoblas), tumor paru.;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya kemudian dikeringkan.
INDIKASI :
Herba sambiloto ini berguna untuk mengatasi:
- hepatitis, infeksi akses empedu,
- disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis),
nanah paru, radang paru (pneumonia), radang akses napas
(bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang pendengaran
tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,
- demam, malaria,
- kencing nanah (gonore),
- kencing bagus (DM),
- TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma),
- darah tinggi (hipertensi),
- kusta (morbus hansen = lepra),
- leptospirosis,
- keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, masakan laut,
- kanker: penyakit trofoblas ibarat kehamilan anggur (mola hidatidosa)
dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.
CARA PEMAKAIAN :
Herba kering sebanyak 10 - 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk kemudian diseduh, minum atau 3 - 4 kali sehari, 4 - 6 tablet. Untuk pengobatan kanker, dipakai cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus kemudian airnya dipakai untuk basuh atau digiling halus dan dibubuhkan ke kawasan yang sakit, ibarat digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10 - 15 lembar direbus dengan 2
gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah masbodoh disaring, tambahkan
madu secukupnya kemudian diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.
2. Disentri basiler, diare, radang akses napas, radang paru
Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. Setelah masbodoh disaring. Air rebusannya diminum
sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
3. Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan
selama 3 - 4 menit, kemudian ditumbuk dan diperas. Air perasan yang
terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g
sambil diaduk. Campuran tersebut kemudian diminum, sehari 3 kali
masing-masing 1/3 bagian.
4. Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air
panas. Setelah masbodoh diminum sekaligus, Lakukan 3 - 4 kali sehari.
5. Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan
1/2 cangkir air bersih, saring kemudian minum sekaligus. Daun segar yang
digiling halus juga dapat dipakai sebagai tapal tubuh yang panas.
6. TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu
secukupnya sambil diaduk rata kemudian dibentuk pil dengan diameter 0,5
cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, setiap
kali minum 15 - 30 pil.
7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2
cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk.
Setelah masbodoh minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.
8. Radang paru, radang mulut, tonsilitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh dengan
air panas. Setelah masbodoh tambahkan madu secukupnya kemudian diminum
sekaligus.
9. Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci kemudian dibilas dengan air
matang. Bahan tersebut kemudian dikunyah dan aimya ditelan.
10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi pendengaran tengah (OMA), sakit gigi
Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air
hingga tersisa 1 gelas. Setelah masbodoh disaring, kemudian diminum 2 kali
sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci kemudian digiling
halus dan diperas. Airnya dipakai untuk tetes telinga.
11. Kencing bagus
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci kemudian direbus
dengan 3 gelas air higienis hingga tersisa 2 1/4 gelas. Setelah masbodoh
disaring, kemudian diminum sesudah makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.
12. Kencing nanah
Sebanyak 3 tangkai sambiloto
Herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya kemudian dikeringkan.
INDIKASI :
Herba sambiloto ini berguna untuk mengatasi:
- hepatitis, infeksi akses empedu,
- disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis),
nanah paru, radang paru (pneumonia), radang akses napas
(bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang pendengaran
tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,
- demam, malaria,
- kencing nanah (gonore),
- kencing bagus (DM),
- TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma),
- darah tinggi (hipertensi),
- kusta (morbus hansen = lepra),
- leptospirosis,
- keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, masakan laut,
- kanker: penyakit trofoblas ibarat kehamilan anggur (mola hidatidosa)
dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.
CARA PEMAKAIAN :
Herba kering sebanyak 10 - 20 g direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk kemudian diseduh, minum atau 3 - 4 kali sehari, 4 - 6 tablet. Untuk pengobatan kanker, dipakai cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus kemudian airnya dipakai untuk basuh atau digiling halus dan dibubuhkan ke kawasan yang sakit, ibarat digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10 - 15 lembar direbus dengan 2
gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah masbodoh disaring, tambahkan
madu secukupnya kemudian diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.
2. Disentri basiler, diare, radang akses napas, radang paru
Herba kering sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. Setelah masbodoh disaring. Air rebusannya diminum
sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
3. Disentri
Herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 g diuapkan
selama 3 - 4 menit, kemudian ditumbuk dan diperas. Air perasan yang
terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g
sambil diaduk. Campuran tersebut kemudian diminum, sehari 3 kali
masing-masing 1/3 bagian.
4. Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g diseduh dengan cangkir air
panas. Setelah masbodoh diminum sekaligus, Lakukan 3 - 4 kali sehari.
5. Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan
1/2 cangkir air bersih, saring kemudian minum sekaligus. Daun segar yang
digiling halus juga dapat dipakai sebagai tapal tubuh yang panas.
6. TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu
secukupnya sambil diaduk rata kemudian dibentuk pil dengan diameter 0,5
cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 - 3 kali, setiap
kali minum 15 - 30 pil.
7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5 - 7 lembar diseduh dengan 1/2
cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk.
Setelah masbodoh minum sekaligus. Lakukan sehari 3 kali.
8. Radang paru, radang mulut, tonsilitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 - 4,5 g diseduh dengan
air panas. Setelah masbodoh tambahkan madu secukupnya kemudian diminum
sekaligus.
9. Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci kemudian dibilas dengan air
matang. Bahan tersebut kemudian dikunyah dan aimya ditelan.
10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi pendengaran tengah (OMA), sakit gigi
Herba sambiloto segar sebanyak 9 - 15 g direbus dengan 3 gelas air
hingga tersisa 1 gelas. Setelah masbodoh disaring, kemudian diminum 2 kali
sehari @ 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci kemudian digiling
halus dan diperas. Airnya dipakai untuk tetes telinga.
11. Kencing bagus
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci kemudian direbus
dengan 3 gelas air higienis hingga tersisa 2 1/4 gelas. Setelah masbodoh
disaring, kemudian diminum sesudah makan, 3 kali sehari @ 3/4 gelas.
12. Kencing nanah
Sebanyak 3 tangkai sambiloto