Inilah Teknik Budidaya Bayam Bebas Penyakit
https://petaniokesip.blogspot.com/2017/11/inilah-teknik-budidaya-bayam-bebas.html
Sayuran yang satu ini memang khas kawasan tropis. Pertumbuhannya secara normal amat cepat. Dalam waktu kurang dari satu bulan bayam sudah sanggup dipanen. Di pasaran kita sanggup menemukan jenis bayam petik dan jenis bayam cabut. Keduanya lezat diolah menjadi sayur.
Syarat tumbuh
Tanaman bayam sanggup tumbuh kapan saja baik pada wkatu isu terkini hujan ataupun isu terkini kemarau. Tanaman ini kebutuhan airnya cukup banyak sehingga paling sempurna ditanam pada awal isu terkini hujan, yaitu sekitar bulan Oktober-November. Bisa juga ditanam pada awal isu terkini kemarau, sekitar bulan Maret-April.
Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur. Apalagi untuk bayam cabut, tekstur tanah yang berat akan menyulitkan produksi dan panennya. Tanah netral ber-pH antara 6-7 paling disukai bayam untuk pertumbuhan optimalnya.
Benih
Bayam diperbanyak melalui biji. Hanya biji bayam bau tanah yang baik dijadikan benih. Bila benih masih muda, daya tahan simpannya hanya sebentar dan daya tumbuhnya cepat turun. Benih yang berasal dari tumbuhan yang berumur sekitar 3 bulan daya simpannya sanggup mencapai satu tahun. Benih diperoleh dengan membiarkan beberapa batang tumbuhan sampai berbunga dan berbuah. Buah dijemur sampai kering lantas dirontokkan.
Kebutuhan benih bayam per 10 m2 yaitu 2-5 g atau sekitar 2-5 kg/ha lahan.
Penanaman
Penanaman bayam tidak melalui persemaian lagi. Biji eksklusif disebar dan dipelihara sampai besar. Mula-mula tanah diolah sampai gembur. Kedalaman pencangkulan untuk bayam cabut ialah 20 cm, dan bayam petik 30 cm. Lantas tanah dibentuk bedengan berukuran lebar 1 m. Panjang sanggup dibentuk 5 m atau lebih. Antar bedengan dibentuk parit dengan lebar sekitar 30 cm. Tambahkan pupuk sangkar pada bedengan. Tepi bedengan dibentuk lebih tinggi supaya benih bayam yang halus tidak terbawa oleh air hujan.
Sebelum ditebar biji bayam yang berukuran halus diaduk rata dengan bubuk gosok atau pasir. Maksudny supaya bibit tak licin di tangan sehingga praktis ditebar secara merata. Penyebaran boleh dengan cara barisan atau merata ke semua arah. Setelah ditebar tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Lakukan penyiraman dengan ekstra hati-hati supaya bibit tak berceceran terkena percikan air siraman. Lima hari sesudah ditebar benih akan tumbuh sebagai tumbuhan muda.
Pemeliharaan
Tanaman muda harus disiram secara teratur. Saat hujan jarang turun penyiraman harus lebih diperhatikan. Senantiasa gunakan gembor halus untuk menyiram alasannya air siraman yang terlalu deras atau berpengaruh sanggup merubuhkan tumbuhan bayam yang batangnya memang tak begitu kokoh.
Rumput-rumput yang tumbuh dicabut. Penyiangan dengan kored pada lahan bayam kebanyakan di luar areal pertanaman atau pada parit/tepi bedengan. Sedangkan rumput yang tumbuh terjepit, kalah bersaing, batang bengkok, dan sebagainya dicabut. Kadang-kadang beberapa petani tidak melaksanakan penjarangan pendahuluan. Penjarangan dilakukan sekaligus dengan panen pertama. Cara ini kurang baik bila menginginkan kualitas bayam yang bagus.
Pemupukan
Dosis pupuk sangkar yang diberikan per hektar ialah 10 ton. Selain itu tambahkan juga pupuk Urea 150 kg, TSP 100 kg, dan KCl 75 kg per hektar. Pupuk kimia disebar di sebelah kiri-kanan tanaman. Bila tumbuhan bayam ditanam dalam barisan teratur, pupuk ditaruh 5 cm dari kiri dan kanan tanaman. Pupuk diberikan 7 hari sesudah benih disebar.
Hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang bayam antara lain ulat daun. Ulat ini meninggalkan bekas gigitan pada daun berupa lubang-lubang uata pinggiran yang tidak rata sebagai tanda-tanda serangan. Selain itu kutu daun (Myzus persicae) sering mengisap cairan daun bayam. Ciri serangannnya daun melengkung dan berpilin. Serangan berat mengakibatkan daun rontok, pertumbuhan tumbuhan lambat dan kerdil Pengendaliannya sanggup menggunakan insektisida biologis menyerupai Bacillus thuringiensis (Dipel WP) dengan takaran 1 g/l air. Bisa pula dengan menyemprotkan Diazinon dengan takaran 1-2 cc/l air.
Saat bayam masih muda sering diserang oleh penyakit rebah kecambah. Gejalanya ditunjukkan oleh pertumbuhan kecambah yang tidak normal, berbatang lemah, dan rebah. Penyebabnya yaitu cendawan Rhizoctonia solani. Pengendalian penyakit oleh cendawan pada bayam dengan menggunakan fungisida Dithane M45.
Panen
Sesuai dengan cara panennya, umur panen bayam petik dan cabut berbeda. Bayam cabut dipanen umur 3-4 ahad sesudah tanam yaitu ketika tinggi tumbuhan sekitar 20 cm. Pegang batang potongan bawah dan cabut bayam sampai ke akarnya. Bila ditarik pada batnag potongan atas sering batang patah menjadi dua. Bila tekstur tanah kurang gembur atau tak ingin menyertakan akarnya, bayam cabut sanggup dipotong menggunakan pisau. Potonglah batang di atras permukaan tanah. Bila tumbuhan sudah tinggi boleh dipotong 2 cm dari permukaan tanah dan bila belum terlalu tinggi sanggup dipotong dari mulai muncu.
Bayam petik dipanen berkali-kali. Setelah 101,5 bulan sesudah tanam pemetikan awal boleh dimulai. Selanjutnya tumbuhan dibiarkan tumbuh kembali. Seminggu kemudian sanggup dipetik lagi.
Hasil panen bayam di Indonesia, untuk jenis bayam cabut rata-rata 5 ton bayam segar/ha. Padahal potensi bayam setiap hektarnya sekitar 10 ton.
Bayam yang sudha dipanen praktis sekali layu. Jadi, sesudah panen harus segera dikirim ke pasar atau konsumen. Kiat untuk mempertahankan kesejukan sanggup dengan meletakkan bayam pada tempat yang berair. Namun, jikalau terlalu usang diletakkan di tempat tersebut, akan merusak daun bayam. Oleh alasannya itu, cara yang sempurna yaitu dengan mencelupkan potongan akarnya saja.